NAMA : DHIYAH EFFIANA PUTRI WIRAWAN
NPM : D1E015108
TEORI KOMUNIKASI
TEORI KOMUNIKASI pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam menerapkan suatu
komunikasi baik komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, ataupun
komunikasi massa karena kegunaan dari teori komunikasi sebagai penjelas dan
pemberi suatu informasi terhadap objek-objek komunikasi dan agar supaya para
komunikan bisa menyerap dengan sangat apa yang disampaikan oleh komunikator
adapun yang sangat dibutuhkan dalam komuikasi termasuk dalam menerapkan teori
komunikasi adalah komunikator, media, pesan, pemirsa dan umpan balik. Dan dari
kesekian element komunikasi yang paling banyak mempunyai peran penting dalam
proses berkomunikasi adalah seorang komunikator jika seorang komunikator handal
maka umpan baliknya akan tercapai dengan sangat baik.
Macam-macam teori komunikasi di antaranya adalah;
1. Teori behaviorisme Ilmuwan komunikasi yang mendukung toeri
behaviorisme ini adalah JhonB.watson (1878-1958) ilmuwan ini di Amerika disebut
sebagai bapak behaveorisme, teori ini menyebutkan bahwa dari semua prilaku,
termasuk tindak balasan atau yang dikenal dengan respon itu semua ditimbulkan
dari adanya rangsangan (stimulus), pernyataan tersebut kita bias menyimpulkan
bahwa jika suatu rangsangan telah diamati dan diketahui maka respon dari
seseorang tersebut akan mudah dan dapat diprediksikan, dari setiap prilaku
dapat kita pelajari melalui hubungan stimulus dan juga respon.
2. Teori Informasi
Teori informasi ini adalah sebagian dari teori komunikasi yang klasik, teori
ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver
(1949, Weaver. 1949), dalam teori ini disebutkan bahwa komunikasi sebagai
tranmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media dalam
berkomunikasi di dalam teori komunikasi informasi ini menitik beratkan pada
saluran atau media yang digunakan oleh transmitter jika sinyal dalam media ini
tidak baik maka proses komunikasi tersebut akan tidak lancer begitu pun juga
sebaliknya.
3. Teori agenda setting Teori ini hamper sama dengan teori
informasi karena dalam teori agenda setting ini sama-sama bergantung pada
media, teori ini diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Toeri ini
berargumen bahwa media sangat member tekanan kepada suatu peristiwa, dari
peristiwa itu media mengangkat peristiwa tersebut dan mempengaruhi khalayak
untuk menganggap peristiwa tersebut penting.Kesimpulannya jika hal apa yang
dianggap penting oleh media, maka penting juga bagi khalayak(masyarakat).
4. Teori uses and gratifications(kegunaan dan kepuasan) Teori
yang dikemukakan oleh Herbert Blumerdan Elihu Katz (1974).Dalam teori ini hal
yang di utamakan adalah pengguna media, pengguna media mempunyai peran aktif
dalam teori ini, untuk memilih dan menggunakan media tersebut.
5. Teori dependensi efek komunikasi massa Teori dependensi
efek komunikasi dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer
(1976), teori ini lebih menfokuskan kepada kondisi structural dalam suatu
masyarakat dari structural masyarakat ini kecendurangan akan terjadi suatu efek
media massa. Teori ini bisa diakusisi oleh para komunitas masyarakat modern dan
bagaimana masyarakat modern mempunyai anggapan bahwa media massa adalah pusat
informasi yang mempunyai andil penting dalam proses memelihara, perubahan, dan
konflik dalam tataran masyarakat dan masalah perorangan dalam suatu aktivasi sosial.
MODEL MODEL
KOMUNIKASI yaitu
model analis dasar komunikasi, model proses komunikasi dan yang terakhir model
komunikasi partisipasi. Lebih lanjut mengenai model model komunikasi sebagai
berikut.
1.
Model Analisis Dasar Komunikasi
Salah
satu dari model model komunikasi yaitu model analisis dasar komunikasi. Model
komunikasi ini dinilai sebagai suatu model klasik atau model pemula komunikasi
yang dikembangkan sejak Aristoteles, kemudian Lawsel hingga Weaver dan Shannon.
Aristoteles membuat model komunikasi yang terdiri atas tiga unsur, yaitu siapa,
mengatakan apa dan terakhir kepada siapa. Model komunikasi yang dibuat
Aristoteles belum menempatkan unsur media dalam proses komunikasi karena belum
ada media seperti surat kabar pada massanya.
Model
dasar komunikasi yang dibuat Aristoteles telah mempengaruhi Harold D Lasswell,
yang kemudian membuat model komunikasi yang dikenal dengan formula Lasswell.
Model komunikasi Lasswell terdiri atas 5 unsur, yaitu siapa, mengatakan apa,
melalui apa, kepada siapa dan apa akibatnya. Lasswell melihat bahwa suatu
proses komunikasi selalu mempunyai efek atau pengaruh. Oleh karena itu tidak
menghendaki kalau model Lasswell ini banyak menstimuli riset komunikasi,
khususnya pada bidang komunikasi massa dan komunikasi publik.
Perkembangan
selanjutnya yaitu Claude E Shannon dan Warren Weaver mengemukakan model
komunikasi matematik melalui telepon. Proses komunikasi dimulai dari sumber
yang menciptakan pesan, kemudian ditansmit melalui saluran kawat atau gelombang
udara. Pesan ini ditangkap oleh pesawat penerima yang merekonstruksi kembali
sinyal itu sampai kepada tujuannya. Tujuan disini adalah penerima yang menjadi
sasaran pesan.
Dalam
proses komunikasi yang diungkapkan Shannon, salah satu unsurnya yang cukup
penting ialah gangguan (noise). Gangguan disini menunjukkan adanya rintangan
yang terjadi pada saluran, sehingga menghasilkan suatu pesan yang berbeda
sepertia yang ditransmit oleh sumber. Oleh karena itu Shanon dan Weaver
menyarankan bahwa untuk berhasilnya proses komunikasi yang sempurna, sebaiknya
semua gangguan diatasi lebih dulu sebelum proses komunikasi berlangsung.
2.
Model Proses Komunikasi
Salah
satu dari model model komunikasi adalah model proses komunikasi. Salah satu
model yang banyak digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi ialah model
sirkular yang dibuat oleh Schramm bersama Osgood. Model ini menggambarkan
komunikasi sebagai proses yang dinamis, yang di mana pesan ditransmit melalui
proses encoding dan juga decoding. Proses Encoding adalah translasi yang
dilakukan oleh sumber atas sebuah pesan, dan proses decoding adalah translasi
yang dilakukan oleh penerima terhadap pesan yang berasal dari sumber. Hubungan
antara encoding dan decoding yaitu hubungan antara sumber dan penerima secara
simultan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Pada
model komunikasi ini bisa berfungsi ganda sebagai pengirim pesan dan penerima.
Pada tahap awalnya, sumber berfungsi sebagai encoder dan penerima sebagai
decoder. Pada tahap selanjutnya penerima berfungsi sebagai pengirim dan sumber
sebagai penerima. Jadi disini sumber pertama akan menjadi penerima kedua dan
penerima pertama akan berfungsi sebagai sumber kedua, begitu seterusnya.
Pelaku
komunikasi baik sumber penerima dalam model komunikasi ini mempunyai kedudukan yang
setingkat. Oleh karena itu proses komunikasi dapat dimulai dan berakhir di mana
dan kapan saja.
3.
Model Komunikasi Partisipasi
Salah
satu dari model model komunikasi ialah model komunikasi partisipasi. D Lawrence
Kincaid dan Everett M Rogers mengembangkan sebuah model komunikasi berdasarkan
prinsip pemusatan yang dikembangkan dari teori informasi dan teori siberneti.
Model komunikasi ini baru muncul setelah melihat berbagai kelemahan model
komunikasi satu arah yang telah mendominasi berbagai riset komunikasi
sebelumnya.
Teori
sibernatik melihat komunikasi sebagai suatu sistem yang di mana semua unsur
saling bermain dan mengatur dalam memproduksi luarannya. Keberhasilan dari
teori ini telah ditunjukkan dalam merakit berbagai macam teknologi canggih seperti
komputer, radar dan peluru kendali jarak jauh.
Dalam
konteks komunikasi antara manusia, Kincaid mencoba berpijak dari konsep
sibernetik dengan melihat komunikasi sebagai suatu proses yang memiliki
kecenderungan bergerak ke arah suatu titik temu. Jadi dapat dikatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses yang di mana dua orang atau lebih saling menukar
informasi untuk mencapai kebersamaan pengertian satu sama lainnya dalam situasi
saat mereka berkomunikasi.