Jumat, 11 Maret 2016

UTS RETORIKA

POST INI UNTUK
MATA KULIAH RETORIKA KELAS C ILMU KOMUNIKASI
SILAHKAN KOMENT DENGAN FORMAT :
NAMA :
NPM    :
ALAMAT BLOG :

Selasa, 01 Maret 2016

M Riyadus Sholihin (Teori Komunikasi1)

 TEORI DAN MODEL KOMUNIKASI


Nama : M Riyadus Sholihin

Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat.

1. Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)
Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory (teori pengharapan nilai).
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media --kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.

2. Teori Ketergantungan (Dependency Theory)
Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap khalayak, ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset eksperimen, survey dan riset etnografi.

Model Komunikasi
 
Model adalah representatif suatu fenomena
contoh model komunikasi

1. The Osgood and Schramm Circular Model (Model sirkular Osgood dan Schramm)
Jika model Shannon dan Weaver merupakan proses linier, model Osggod dan Schramm dinilai sebagai sirkular dalam derajat yang tinggi. Perbedaan lainnya adalah apabila Shannon dan Weaver menitikberatkan perhatiannya langsung kepada saluran yang menghubungkan pengirim (sender) dan penerima (receiver) atau dengan perkataan lain komunikator dan komunikan. Schramm dan Osgood menitikberatkan pembahasannya pad perilaku pelaku-pelaku utama dalam proses komunikasi.
Shannon dan Weaver membedakan source dengan transmitter dan antara receiver dengan distination. Dengan kata lain, dua fungsi dipenuhi pada sisi pengiriman (transmiting) dan pada sisi pemnerimaan (receiving ) dari proses.
Pada Schramm dan Osgood ditunjukkan fungsinya yang hampir sama. Digambarkannya dua pihak berperilaku sama, yaitu encoding atau menajdi, decoding atau menjadi balik, dan interpreting atau menafsirkan.
 

2. Dance’Helical Model (Model Helical Dance)
Model komunkasi helical ini dapat dikaji sebagai pengembangan dari model sirkular dari Osggod dan Schramm. Ketika membandingkan model komunikasi linier dan sirkular, Dance mengatakan bahwa dewasa ini kebanyakan orang menganggap bahwa pendekatan sirkular adalah paling tepat dalam menjelaskan proses komunikasi.
 

Santrian Wibyanto (Teori Komunikasi1)



NAMA SANTRIAN WIBYANTO
NPM D1E015047

1.Teori Komunikasi
1.1.pengertian
-Teori komunikasi adalah satu perkataan / istilah yang merupakan paying untuk semua perbincangan dan analisis yang dibuat secara berhati-hati, sistematik dan sadar, tentang komunikasi.
1.1. Macam-Macam teori komunikasi
-Teori Behaviorisme – Salah satu ilmuwan komunikasi yang mensupport toeri behaviorisme adalah Jhon B. Watson (1878-1958), seorang ilmuwan di Amerika ini disebut sebagai Bpk. behaveorisme, disebutkan bahwa dari teori ini semua perilaku, termasuk tindak balasan atau yang dikenal dengan respon itu semua disebabkan dari adanya stimulus (rangsangan), pernyataan tsb kita bisa menyimpulkan bahwa kalau suatu rangsangan telah diamati & diketahui maka respon dari seseorang tsb akan mudah dan bisa diprediksikan, dari setiap perilaku dapat kita pelajari melalui hubungan rangsangan dan juga respon.
-Teori Informasi – Teori informasi ini merupakan sebagian dari teori komunikasi yang klasik, teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949), pada teori ini disebutkan bahwa komunikasi sebagai transmisi pesan & bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media dalam berkomunikasi, di dalam teori komunikasi informasi ini menitik beratkan pada saluran atau media yang digunakan oleh transmitter jika sinyal dalam media ini tidak baik maka proses komunikasi tersebut akan tidak lancar begitu sebaliknya.

-Teori Agenda Setting – Teori Teori Agenda Setting hampir sama dengan teori informasi karena dalam teori ini sama-sama bergantung pada media, teori ini dikenalkan oleh Mc Combs dan DL Shaw (1972). Toeri ini mempunyai argumen bahwa media sangat memberi tekanan kepada suatu kejadian, dari kejadian itu media mengangkat peristiwa tsb dan mempengaruhi masyarakat untuk menganggap peristiwa tersebut penting. Dapat disimpulkan jika hal apa yang dianggap penting oleh media, maka penting juga bagi masyaakat. Dan sebagainya

2.Model komunikasi

2.1.Pengertian
-model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model

2.2.Macam-Macam Model Komunikasi
MODEL SHANNON DAN WAEVER
Model yang sering disebut model matematis.
MODEL SCHRAMM
Memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman dalam sumber dan sasaran-lah yang sebenarnya dikomunikasikan.
MODEL NEWCOMB
Model yang memandang komunikasi dari psikologi-sosial.
MODEL WESTLEY DAN MaCLeaN
Suatu model yang mencakup komunikasi antarpribadi dan komunikasi masa, serta memasukkan umpan balik sebagai bagian integral dari proses komunikasi.


Deita Lunita Sinulingga (Teori Komunikasi1)


NAMA  :Deita Lunita Sinulingga

NPM      :D1015054

Kelas     :B

  1. TEORI DALAM KOMUNIKASI  

     Model  kmunikasi dan teori komunikasi masih tidak terbedakan hingga kini.Karena masih banyak yang mengatakan bahwa teori komunikasi adalah sama dengan model komunikasi.  Dalam teori komunikasi menurut Berger dan Chaffee dalam bukunya Hanbook of Communication Science, dapat disimpulkan bahwa teori komunikasi adalah konseptualisasi atau penjelasan logis tentang fenomena peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia. Peristiwa komunikasi yang dimaksud adalah semua elemen yang ada dalam sebuah komunikasi, yaitu mulai dari produksi, proses, pengaruh dari sistem dan tanda serta lambang-lambang atau simbol.     Sedangkan menurut Little John ,model komunikasi menunjuk pada representasi simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan/ide. Model komunikasi ini dapat berbentuk gambar-gambar grafis, verbal atau matematikal. Biasanya model  komunikasi dipandang sebagai analogi dari beberapa fenomena. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya.
     Pada dasarnya antara model dengan teori memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Melalui model komunikasi kita bisa melihat faktor-faktor yang terlibat dalam proses komunikasi karena memang model komunikasi adalah representasi dari suatu peristiwa komunikasi. Namun, dalam sebuah model komunikasi tidak ditemui adanya penjelasan mengenai hubungan dan interaksi antara faktor-faktor atau unsur-unsur yang menjadi bagian dari model itu sendiri. Hilangnya penjelasan inilah yang diisi peranannya oleh teori komunikasi karena memang sifat dan tujuan dari teori komunikasi adalah untuk menemukan fakta yang tersembunyi, melihat fakta yang ada, mengorganisasikannya serta mempresentasikan fakta-fakta tersebut. Sebuah teori komunikasi dikatakan kredibel apabila teori tersebut konseptualisasinya dan penjelasannya didukung oleh fakta serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

  1. Teori Behaviorisme

     Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 – 1958) yang di Amerika dikenal sebagai bapak Behaviorisme. Teori ini menumpukan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus - respons.
     Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme dan juga psikoanalisis. Behaviorisme ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali insting adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; Behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor‑faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep “manusia mesin” (Homo Mechanicus).


     Teori ini muncul di ilhami oleh perkembangan dalam psikologi yaitu psikologi Humanisme. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh McNeil (1977) “In many instances, communicative language programmes have incorporated educational phylosophies based on humanistic psikology or view which in the context of goals for other subject areas has been called ‘the humanistic curriculum”. Teori humanisme dalam pengajaran bahasa pernah diimplementasikan dalam sebuah kurikulum pengajaran bahasa dengan istilah Humanistic curriculum yang diterapkan di Amerika utara di akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kurikulum ini menekankan pada pembagian pengawasan dan tanggungjawab bersama antar seluruh siswa didik. Humanistic curiculum menekankan pada pola pikir, perasaan dan tingkah laku siswa dengan menghubungkan materi yang diajarkan pada kebutuhan dasar dan kebutuhan hidup siswa. Teori ini menganggap bahwa setiap siswa sebagai objek pembelajaran memiliki alasan yang berbeda dalam mempelajari bahasa.Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah masyarakat. The deepest goal or purpose is to develop the whole persons within a human society. (McNeil,1977)

  1. MODEL DALAM KOMUNIKASI




Pada saat Yunani sangat mengagungkan kemampuan berpidato, Aristoteles muncul dengan teori retorisnya. Teori ini memaparkan bahwa komunikasi terjadi apabila seseorang mulai menyampaikan pembicaraannya pada khalayak pendengar. Maka dapat dikatakan Aristoteles menganggap ada setidaknya 3 unsur terpenting dalam komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan atau isi pembicaraan (messages) , pendengar (listener ). Fokus model ini adalah pada kemampuan bicara atau pidato yang biasanya berpusat pada kemampuan persuasi seorang pembicara yang dapat dilihat dari isi pidato, susunan pidato dan cara penyampaiannya,dengan tercapainya tiga hal diatas maka seseorang dapat diukur kemampuan persuasinya. Kekurangan model ini terdapat pada asumsi bahwa komunikasi adalah suatu kegiatran terstruktur yang selalu disengaja, jadi pembicara menyampaikan dan pendengar hanya mendengarkan tanpa dibahas mengenai gangguan yang mungkin terjadi dalam proses penyampaian, efek yang akan terjadi dan sebagainya. Kemudian, model ini tidak membahas mengenai aspek nonverbal dalam persuasi yang mungkin saja terjadi dalam suatu komunikasi.



  1. Model Shannon dan Weaver

      Model yang diciptakan oleh Shannon dan Weaver adalah model yang paling mempengaruhi model komunikasi lain. Pada model ini Shannon dan Weaver menjelaskan bahwa dalam berkomunikasi terjadi pengubahan pesan oleh transmetter yang berasal dari sumber informasi menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran adalah medium pengirim pesan dari transmetter ke penerima. Bila di asumsikan dalam percakapan maka sumber informasi adalah otak (transmetter), menyampaikan sinyal berupa suara yang akan di salurkan oleh udara (channel) menuju indera pendengaran (receiver). Selain itu yang paling penting adalah model ini mejelaskan adanya gangguan (noise) yang terjadi dalam proses komunikasi, gangguan kemudian dibagi menjadi dua  bagian yaitu gangguan psikologis dan gangguan fisik. Gangguan psikologis meliputi gangguan yang berkaitan dengan pemikiran dan perasaan. Kelemahan dari model ini lagi-lagi adalah, komunikasi masih dianggap sebagi sesuatu yang statis dan satu arah





DAFTAR PUSTAKA












Sabarhati Menderita Lumban G (Teori Komunikasi1)


Nama              : Sabarhati menderita lumban gaol

Prodi               : ilmu komunikasi

Npm                : D1E015062



       TEORI KOMUNIKASI DAN MODEL-MODEL KOMUNIKASI

A.TEORI-TEORI KOMUNIKASI

1.   Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa

Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

      1.      Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.

      2.      Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.

      3.      Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan perilaku dermawan.

      2.   Teori Behaviorisme

Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 – 1958) yang di Amerika dikenal sebagai bapak Behaviorisme. Teorinya memumpunkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus - respons.


Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme dan juga psikoanalisis. Behaviorisme ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor‑faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep “manusia mesin(Homo Mechanicus).

B.MODEL-MODEL KOMUNIKASI

1.Model Arisroteles

Aristoteles adalah filosof Yunani, tokoh paling dini yang mengkaji komunikasi, yang intinya adalah persuasi Model Aristoteles adalah model yang paling klasik atau disebutbjuga model retoris. Oleh karena itu, model ini merupakan penggambaran dari komunikasi retoris, konu8mikasi publik atau pidato. Aristoteles adalah orang pertama yang merumuskan model komunikasi verbal pertama. Proses komunikasi terjadi ketika ada seorang pembicara berbicara kepada orang lain atau khalayak lain dala rangka merubah sikap mereka.

Aristoteles mengemukakan tiga unsur yang harus ada dalam proses komunikasi :

  1. Pembicara (speaker)
  2. Pesan (message)
  3. Pendengar (listener)

Menurut Aristoteles, persuasi dapat dicapai oleh :

  1. Siapa Anda (etos-kepercayaan anda)
  2. Apa argumen Anda (Logos-logika dalam pendapat Anda)
  3. Dengan memainkan emosi khalayak (pathos-emosi khalayak)

Salah satu kelemahan model ini adalah bahwa proses komunikasi dipandang sebagai suatu yang statis dan tidak mempedulikan saluran, umpan balik, efek, dan kendala-kendala. Disanping itu, model ini juga berfokus pada komunikasi yang disengaja (komunikator mempunyai keinginan secara sadar untuk merubah sikap orang lain).

2.Model Berlo

Model ini hanya memperlihatkan komunikasi satu arah dan hanya terdiri dari empat komponen utama, yaitu sumber, saluran dan penerima. Akan tetapi pada masing-masing komponen tersebut ada sejumlah faktor kontrol.

Model komunikasi Berlo disamping menekankan ide bahwa meaning are in the people. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa interpretasi pesan terutama tergantung kepada arti dari kata atau pesan yang di tafsirkan oleh pengirim atau penerima pesan.

C.DAFTAR  PUSTAKA

http://puziebd.blogspot.co.id/2013/04/macam-macam-teori-komunikasi.html

https://communicationdomain.wordpress.com/2010/12/17/model-model-komunikasi/


Yuli Hartanto (Teori Komunikasi 1)


Nama             : Yuli Hartanto

NPM              : D1E015072

TEORI-TEORI KOMUNIKASI

  • Teori Model Lasswell
  • Teori Informasi atau Matematis
  • Teori Behaviorisme
  • Teori Humanisme
  • Teori Agenda Setting
  • Teori Uses and Gratifications
  • Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa
  • Teori Konstruktvisme
  • Teori NativismeI
  • Teori Kognitivisme
  • Teori Sibernetik
  • Teori Ketergantungan
  •  Teori The Spiral of Silence
  • Teori Inokulasi
  • Teori Birokrasi
  • Teori Analisis Transaksional
  • Teori Fungsional

  • TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
                    Komunikasi antar pribadi (interpersonal) komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, dan berlangsung saling berdekatan dan yang menyampaikan serta menjawab pesan-pesan baik secara verbal maupun non verbal. Dalam komunikasi antarpribadi biasanya dikaitkan dengan pertemuan dua, tiga atau mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak direncanakan

  • TEORI KOMUNIKASI KELOMPOK
                    Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu kelompok “kecil” misalnya dalam rapat, pertemuan, konferensi dan sebagainya Kelompok adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan bersama yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut
                     

  • TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI
                    Komunikasi organisasi adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang di dalam suatu organisasi yang bersifat formal ataupun informal  . Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.

  • TEORI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
                    Philipsen (dalam Griffin, 2003) mendeskripsikan budaya sebagai suatu konstruksi sosial dan pola simbol, makna-makna, pendapat, dan aturan-aturan yang dipancarkan secara mensejarah. Pada dasarnya, budaya adalah suatu kode

  • TEORI KOMUNIKASI MASSA
                    Proses penyampaian pesan ( informasi,gagasan ) kepada khalayak melalui media . Komunikasi massa disebut juga komunikasi media massa, media cetak (surat kabar , majalah, tabloid) sedangkan media elektronik (radio/televisi) ,media siber (cyber media online , internet ).
    Model-model komunikasi

  • Model stimulus-respon
                ini adalah model komunikasi yang paling dasar dari segala model komunikasi. Dan dipengaruhi oleh disiplin psikologis, khususnya beraliran behavioristik. Serta  menunjukkan bahwa komunikasi itu sebagai suatu proses “aksi-reaksi” yang sangat sederhana,

  • Model aristoteles
                merupakan model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut model retoris (rethorical model)merupakan Fokus komunikasi yang ditelaah Aristoteles  yang kini lebih di kenal dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato.

  • Model Lasswell
                Pada model komunikasi Harold Laswell ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who, says what, in which channel, to whom, with what effect? Dan menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap masyarakat.



  • Model Shannon dan Weaver
                Shannon dan Weaver melihat bahwa komunikasi adalah proses pemindahan makna dari sumber pesan (source) kepada penerima pesan  (receiver). Teori ini lebih dikenal dengan pradigma linear yang mengartikan bahwa komunikasi adalah hanya terjadi satu arah.

  • Model Newcomb
                model komunikasi dari segi psikologi sosial yang berusaha memahami komunikasi sebagai cara-cara dimana semua orang dapat menjaga keseimbangan hubungan mereka. Pada dasarnya ialah antara satu sama lain saling menyeimbangkan antara kepercayaann,

  • Model DeFleur
                Teori ini menggambarkan teori komunikasi antar pribadi yang merupakan perluasan dari model-model Shannon dan Weaver, dengan cara memasukan perangkat media massa dan perangkat umpan balik. Sumber (source), pemancar (transmitter), penerima (receiver) dan sasaran (destination) sebagai fase-fase terpisah dalam proses komunikasi massa
    Sumber :



Yeni Kartika (Teori Komunikasi1)


Teori dan model komunikasi



Nama : Yeni Kartika

NPM   : D1E015048



ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BENGKULLU





TEORI KOMUNIKASI



Pengertian teori :

Teori adalah prinsip umum yang kait mengait mengenai aspek-aspek suatu realitas.



Pengertian teori komunikasi :

Teori komunikasi merupakan konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang fenomena peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia





Teori Komunikasi



Contohnya :

Teori perbedaan individual



Teori ini menelaah perbedaan-perbedaan diantara individu-individu sebagai sasaran media massa ketika mereka diterpa sehingga menimbulkan efek tertentu.



MODEL KOMUNIKASI



Pengertian model :

Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan penerapan teori untuk kasus-kasus tertentu.



Pengertian model komunikasi :

 Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya





Pengertian model komuniasi menurut para ahli :

Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi.



Model Komunikasi



Contohnya :  Model Aristoteles



Pembicara - Pesan - Pendengar